Sukses

Sandal Calon Haji Banyak Hilang di Madinah, Kaki Melepuh Akibat Jalan Kepanasan

Acup mengatakan, ketika hendak masuk masjid Nabawi di Madinah, jemaah bisa menyimpan sandal dalam plastik yang dibawa. Kemudian, sandal bisa diletakkan di sisi jemaah saat salat.

Liputan6.com, Surabaya - Koordinator Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, Acup Zainal mengungkapkan, banyak dari Calon Jamaah Haji (CJH) yang kakinya melepuh akibat jalan kepanasan di Madinah.

"Kemarin kami menerima laporan, kaki jemaah banyak yang melepuh karena kehilangan sandal. Yang bersangkutan, takut untuk mengambil sandal yang bukan miliknya. Sebab itu kami mengimbau untuk tetap menggunakan alas kaki," ujarnya, di Surabaya, Selasa (7/6/2022).

Acup mengatakan, ketika hendak masuk masjid Nabawi di Madinah, jemaah bisa menyimpan sandal dalam plastik yang dibawa. Kemudian, sandal bisa diletakkan di sisi jemaah saat salat.

Selain kaki melepuh, lanjut Acup, yang perlu mendapatkan perhatian atas kesehatan jemaah yakni waspada heat stroke. Cuaca yang panas, bisa saja menyebabkan masalah otak dan terjadi stroke.

"Kepada jamaah haji memperbanyak minum air putih, agar cairan dalam tubuh tetap tercukupi," ucapnya.

Selain itu, kata Acup, yang juga menjadi kewaspadaan adanya penyakit bawaan yang tidak terkendali seperti hipertensi, kencing manis, atau lupa bawa obat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tenaga Kesehatan

"Kan kondisinya serta situasi berbeda. Kadar gula di Indonesia dengan jenis obat tertentu ketika di tanah suci bisa berbeda. Jadi perlu penyesuain obat," ujarnya.

Acup juga mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia untuk selalu berkonsutasi dengan tenaga kesehatan pendamping di setiap kloter. Hal ini dinilai penting agar kesehatan para jemaah dapat terkontrol dan mendapatkan pengawasan.

"Jamaah itu mohon selalu rutin memanfaatkan fasilitas adanya tenaga kesehatan di kloter untuk selalu melakukan konsultasi," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.