Sukses

Khofifah Beberkan Penyebab Tingginya Harga Cabai Jelang Idul Adha 2022

Penambahan serangan penyakit virus kuning seluas 34,03 hektare, antraknose seluas 12,31 hektare, bercak daun seluas 8,4 hektare, serta layu fusarium 2,5 hektare.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membeberkan penyebab harga cabai di mayoritas wilayah Jatim mengalami kenaikan jelang Hari Raya Idul Adha 2022.

Sesuai hasil pengamatan di lapangan dan koordinasi dengan Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) di Kabupaten Kediri, Khofifah menyampaikan saat ini terdapat dua penyebab kenaikan harga cabai rawit.

Pertama, kata dia, akibat tingginya curah hujan yang menimbulkan serangan penyakit pada tanaman, lalu berdampak pada penurunan produksi dan jadwal tanam cabai mengalami kemunduran.

"Di daerah dataran rendah seharusnya penanaman cabai dilakukan April 2022. Namun, karena curah hujan masih tinggi, akhirnya mengakibatkan berkurangnya luas tanam," ucap Gubernur Khofifah di Surabaya, dilansir dari Antara, Selasa (7/6/2022).

Penyebab lainnya adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) terhadap komoditas cabai.

Pada periode April di Jatim, terdapat empat serangan yakni hama lalat buah seluas 32,4 hektare, trips seluas 15,55 hektare, dan kutu kebul seluas 2,21 hektare.

Sedangkan, penambahan serangan penyakit virus kuning seluas 34,03 hektare, antraknose seluas 12,31 hektare, bercak daun seluas 8,4 hektare, serta layu fusarium 2,5 hektare.

Agar serangan OPT di beberapa lokasi sentra (daerah dataran tinggi) bisa dikendalikan, Pemprov Jatim menggunakan Agens Pengendali Hayati.

"Sekarang di beberapa lokasi sudah mulai tumbuh tunas baru sehingga diharapkan dapat membantu ketersediaan cabai rawit jelang Idul Adha," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya menstabilkan harga cabai sebelum Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah seiring adanya kenaikan komoditas itu di mayoritas pasar berbagai daerah.

"Kami melakukan upaya konkret agar produksi cabai terus berjalan sehingga harganya kembali stabil," ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Varietas Genjah

Berikutnya, strategi berbeda diterapkan untuk mengatasi permasalahan komoditas cabai di daerah dataran rendah.

Gubernur Khofifah meminta untuk segera menanam cabai rawit menggunakan varietas genjah dengan usia panen 70-80 hari, yaitu varietas Bhaskoro dan Dewata.

Sementara itu, kontribusi hortikultura strategis Jatim terhadap Nasional untuk komoditas cabai besar senilai 9,4 persen atau menduduki urutan se-Indonesia.

Sedangkan, komoditas cabai rawit menyumbang sebesar 41,8 persen atau yang tertinggi secara Nasional.

"Apalagi, potensi luas tanam komoditas cabai besar di Jatim pada 2021 mencapai 15.398 hektare dengan produksi mencapai 127.429 ton," tutur dia.

Lima kabupaten produsen cabai besar tertinggi tahun 2021 rinciannya, yaitu Malang, Kediri, Blitar, Banyuwangi, dan Probolinggo.

Berdasarkan Data Siskaperbapo menunjukkan bahwa harga cabai di Jatim mengalami kenaikan, yakni rata-rata untuk komoditas cabai rawit merah per 7 Juni 2022 sebesar Rp84.823 per kilogram atau meningkat 241,48 persen (Rp59.983 per kilogram) dibandingkan 10 Mei 2022 sebesar Rp24.840 per kilogram.

Kemudian, untuk komoditas cabai merah besar per 7 Juni 2022 sebesar Rp62.144 per kilogram atau meningkat 78,58 persen (Rp27.346) dibandingkan 10 Mei 2022 sebesar Rp34.798 per kilogram.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.