Sukses

Antisipasi Kekeringan, Pembangunan SPAM PDAM Kanjuruan Malang Dikebut

Keberadaan SPAM tersebut penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di dua kecamatan, yakni Sumbermanjing Weran dan Gedangan, karena dua kecamatan tersebut kesulitan air bersih saat musim kemarau (kekeringan).

Liputan6.com, Malang - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengebut pembangunan tiga sistem penyediaan air minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di wilayah Malang Selatan dan Utara sebagai antisipasi bencana kekeringan.

Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Syamsul Hadi mengatakan dari tiga proyek SPAM tersebut, yang saat ini sedang dikerjakan adalah SPAM di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pembangunan instalasi pengolah air dan satu dari enam tandon yang dibutuhkan sudah selesai.

“Pembangunan enam SPAM tersebut membutuhkan dana sekitar Rp126 miliar,” kata Syamsul Hadi di Malang, dilansir dari Antara, Sabtu (18/6/2022).

Ia mengatakan dana yang dianggarkan sebesar Rp25 miliar, terdiri atas Rp20 miliar berupa penyertaan modal daerah dan selebihnya diharapkan berasal dari bantuan pemerintah pusat.

Menurut ia, keberadaan SPAM tersebut penting untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di dua kecamatan, yakni Sumbermanjing Weran dan Gedangan, karena dua kecamatan tersebut kesulitan air bersih saat musim kemarau (kekeringan).

Ia menambahkan warga yang sudah mendaftar sebagai calon pelanggan mencapai 1.500 satuan sambungan rumah (SR), sedangkan air yang akan dikelola sekitar 150 liter/detik.

Proyek SPAM yang bakal dibangun di Kecamatan Pagelaran adalah SPAM Sumber Jeruk dengan debit air yang dimanfaatkan sebesar 250 liter/detik, sedangkan debit air sumber tersebut mencapai 600 liter/detik.

Air bersih dari SPAM tersebut, lanjutnya, nantinya untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di Kecamatan Bantur, Pagak, Donomulyo, dan Kecamatan Kalipare yang termasuk daerah kering, dimana setiap musim kemarau pasti mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Perumda Tirta Kanjuruhan sudah melakukan survei kepada masyarakat terkait minat akan air bersih yang disediakan perusahaan tersebut. Dari survei tersebut, 36.000 kepala keluarga menyatakan siap menjadi pelanggan.

“Kami sudah melakukan detailed engineered design (DED). Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp157 miliar. Kami berharap anggarannya dari pemerintah pusat,” katanya.

Menyinggung pendistribusian air bersih kepada pelanggan, Syamsul mengatakan menggunakan sistem pompa.

Selain beberapa proyek SPAM di sejumlah kecamatan tersebut, proyek SPAM lainnya juga segera dibangun di Desa Taji, Kecamatan Jabung, dengan debit air sekitar 200 liter/detik. Kapasitas sumber mencapai 1.000 liter/detik, sehingga pengambilan air untuk Perumda Tirta Kanjuruhan tidak mengganggu distribusi pasokan air untuk pertanian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuntas Tahun Ini

SPAM tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di wilayah Malang Utara, yakni Kecamatan Jabung, Pakis, dan Singosari yang pasokan air bersihnya kurang, apalagi wilayah itu merupakan kawasan berkembang.

SPAM di Kecamatan Jabung, katanya, membutuhkan dana sekitar Rp150 miliar. Hanya saja, nominal tersebut masih perkiraan awal, karena harus menunggu hasil studi DED selesai.

“Sumber dananya masih kami kaji, apakah dari pemerintah pusat, penyertaan modal daerah atau investasi dari perusahaan atau gabungan,” ujarnya.

Syamsul berharap tiga proyek SPAM tersebut dapat dikerjakan dan tuntas tahun ini, maksimal tahun depan agar kebutuhan masyarakat akan air bersih terpenuhi sekaligus sebagai antisipasi bencana kekeringan yang terjadi hampir setiap tahun di wilayah tersebut.

"Beberapa proyek pembangunan SPAM ini diharapkan bisa selesai pada tahun ini, khususnya di Gedangan dan Sumbermanjing Wetan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.