Sukses

Difabel Korban Pelecehan Seksual Sempat Tolak Bantuan Istri Eri Cahyadi, Ada Apa?

Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ini mengatakan, saat ini proses pendampingan sudah mulai dilakukan.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani mengaku bantuannya sempat ditolak oleh terduga korban pelecehan seksual remaja disabilitas tuna rungu asal Kecamatan Tambaksari, Kota Pahlawan.

“Tadi saat saya menyerahkan bantuan, dia sempat menolak. Dia mengira bahwa saya adalah keluarga dari terduga pelaku. Namun setelah mendapat penjelasan dari Pak RT, akhirnya dia mau menerima,” ujarnya, Jumat (24/6/2022).

Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ini mengatakan, saat ini proses pendampingan sudah mulai dilakukan. Hanya saja, pihaknya sedang memproses pengalihan data administrasi kependudukan (adminduk) korban yang berbeda dengan sang ibu.

“Ibunya KTP Surabaya, tetapi korban KTP Jember. Padahal sudah dari kecil tinggal di Surabaya. Saat ini kita sedang memproses pemindahan data administrasi,” ucapnya.

Rini menjelaskan, pendampingan psikologis pemulihan trauma akan terus dilakukan, hingga korban bebas dari rasa trauma. Ia juga meminta kepada jajarannya, untuk mengirimkan akomodasi transportasi untuk memudahkan korban menuju lokasi pendampingan psikologis milik Pemkot Surabaya.

“Secara psikologis kita tidak mengetahui trauma yang dialami, maka pendampingan dilakukan di fasilitas milik Pemkot Surabaya untuk membuat korban nyaman, dengan tetap didampingi oleh keluarga,” ujarnya.

Selain mendapatkan pendampingan pemulihan psikologis, korban juga akan mendapat intervensi dalam bidang pendidikan. Sebab, diketahui bahwa korban tidak mengenyam bangku pendidikan sejak usia dini.

“Setelah pemulihan psikologi, nanti akan diikutkan pendidikan kejar paket. Serta, akan diberikan alat bantu dengar, karena korban tidak bisa mendengar,” ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantu Korban

ni juga mengapresiasi warga kampung yang saling bergotong royong dan membantu keluarga korban. Ia berharap, seluruh warga Kota Pahlawan bisa mencontoh rasa gotong-royong di Kecamatan Tambaksari Surabaya, yang peduli dengan kehidupan bertetangga.

“Melihat tetangga dalam kesusahan dan membutuhkan bantuan, mereka langsung bergerak. Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian seperti ini di Surabaya,” ujarnya.

Diketahui, seorang gadis disabilitas tuna rungu berinisial PI (14) asal Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh tetangganya, HA (45) pada Rabu 15 Juni dini hari.

Korban mengaku jika baru saja disetubuhi oleh HA. Untuk melancarkan aksinya, pelaku menawarkan korban kue. Sehingga korban mau masuk ke dalam rumah pelaku.

Pasca kejadian itu, pelaku melarikan diri. Saat matahari terbit, pelaku sudah tidak terlihat. Pelaku merupakan seorang duda. Pelaku sudah dua kali menikah dan kandas di tengah jalan.

Pihak keluarga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya dengan Tanda Bukti lapor nomor TBL/B/695/VI/2022/SPKT/ Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.