Sukses

Hari Bidan Nasional 2022, Khofifah: 50 Persen Kasus Kematian Ibu Terjadi Saat Nifas

Khofifah menyampaikan untuk mengatasi AKI dan AKB dibutuhkan intervensi langsung dari hulu dan salah satu yang harus diperhatikan adalah layanan kesehatan pada ibu sejak proses mengandung.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan bahwa peran bidan sangat vital untuk mencegah terjadinya angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI).

“Sebab bidan memiliki wewenang dan tugas dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan AKB lewat layanan kesehatan ibu dan bayi,” ujarnya dalam rangka menyambut Hari Bidan Nasional 2022 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, dilansir dari Antara, Jumat (24/6/2022).

Ia menjelaskan bidan bisa berupaya dengan meningkatkan jumlah kunjungan antenatal care (ANC) dari empat kali menjadi enam kali dan kunjungan postnatal care (PNC) dari tiga kali menjadi empat kali.

“Untuk itu, perlu ada komitmen dari Praktik Bidan Mandiri. Lalu, bidan harus merujuk ibu hamil ke Puskesmas minimal dua kali untuk layanan dokter dan USG sederhana," ucapnya.

Khofifah menyampaikan untuk mengatasi AKI dan AKB dibutuhkan intervensi langsung dari hulu dan salah satu yang harus diperhatikan adalah layanan kesehatan pada ibu sejak proses mengandung.

Di antaranya mulai kecukupan gizi, adanya kontrol rutin kehamilan dan kesehatan ibu, serta kontrol dan pemeriksaan saat ibu sedang atau telah melewati proses persalinan.

"Sekitar 50 persen kasus kematian ibu terjadi saat masa nifas maka harus ekstra diperhatikan untuk para ibu yang baru saja bersalin," kata Khofifah.

Hal itu, lanjut dia, membuat kontrol kesehatan pascapersalinan juga tidak boleh disepelekan dan harus jadi perhatian, baik dari bidan ataupun dari pihak keluarga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turunkan Angka Stunting

Sedangkan untuk AKB maka tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan angka stunting atau kekerdilan pada bayi.

Berdasarkan data Pemprov, Jawa Timur telah mengalami penurunan angka kekerdilan yang signifikan, yaitu sebesar 3,35 persen. Dari yang sebelumnya 26,86 persen pada 2019 menjadi 23,5 persen tahun 2021.

Di sisi lain, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Menteri Sosial RI itu mengapresiasi kerja bidan yang selama ini telah berjasa dalam pelayanan kesehatan.

"Selamat Hari Bidan Nasional untuk para bidan yang telah berjasa untuk kemanusiaan, juga bangsa dan negara. Alhamdulillah, saya bahagia karena banyak orang-orang yang mau mengabdikan diri untuk bermanfaat bagi yang lain,” tutur Khofifah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.