Sukses

Kota Probolinggo Mulai Vaksinasi PMK, Prioritas Pertama Sapi Perah

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin turun langsung ke lapangan untuk memantau pelaksanaan vaksinasi PMK perdana ini.

Liputan6.com, Kota Probolinggo Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo memulai vaksinasi untuk mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksinasi PMK perdana dilakukan di Kelompok Mayang Jaya, di Jalan Ikan Tongkol Kelurahan Mayangan.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin turun langsung ke lapangan untuk memantau pelaksanaan vaksinasi PMK perdana ini.

“Vaksin ini diprioritaskan untuk sapi perah dulu, kemudian pada jenis sapi lainnya. Semua pemilik ternak sapi harus diberi tahu dan harus ada persetujuan supaya semuanya bisa mendapatkan vaksin.,” terangnya. Rabu (29/6/2022)

Habib Hadi menyebut vaksinasi PMK tahap pertama pada hewan berkuku belah dua ini ditargetkan selesai tanggal 7 Juli 2022 mendatang.

“Kota Probolinggo mendapatkan jatah 700 dosis vaksin dan harus cepat diberikan untuk mencegah penyebaran virus PMK. Hari ini (29/6/2022) di lokasi ini ada 100 sapi yang divaksin, berikutnya akan ada tahapan lagi. Yang terpenting hingga tanggal 7 Juli 2022 harus sudah selesai vaksinasi ini,” urainya.

Hadi mengimbau agar para peternak sapi tidak gelisah dan panik karena vaksin PMK sudah disiapkan.

“Saya sampaikan sekarang vaksin sudah ada sehingga pemilik sapi jangan gelisah dan jangan panik. Silakan informasikan jika sapi yang dipunya sudah pernah terpapar dan sudah pulih, agar bisa dilakukan vaksin,” imbaunya.

Kepala DPKPP, Aries Santoso menjelaskan pemberian vaksinasi PMK bisa diberikan pada sapi minimal berusia 2 minggu hingga dewasa dan kondisinya harus sehat. Dengan jatah 700 dosis vaksin, pelaksanaan vaksinasi tahap pertama akan dilakukan secara bertahap dengan target 100 sapi per hari.

“Jika tidak memenuhi target 100 sapi maka kami akan lanjutkan ke kelurahan lainnya. Karena 1 botol vaksin diperuntukkan bagi 100 sapi dan harus habis di hari yang sama,” bebernya.

Lebih lanjut Aries mengungkapkan saran dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, vaksinasi PMK diprioritaskan bagi komoditas sapi perah dan sapi betina sebagai pola untuk pengembangbiakan, kemudian juga pada jenis sapi lainnya seperti sapi daging atau potong. Aries juga mengatakan pelaksanaan vaksinasi PMK membutuhkan persetujuan dari peternak sapi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aman Konsumsi Susu Sapi yang Telah Divaksin

Ketua kelompok Mayang Jaya Moh Abdul Basir mengaku senang dilakukan vaksin PMK. Menurutnya, vaksinasi ini dapat membantu mengurangi kepanikan dan kekhawatiran masyarakat terkait penularan virus PMK.

“Alhamdulillah, 100 ekor sapi ini siap divaksin. Kami menghindari orang dari luar masuk sehingga sapi-sapi ini benar-benar terjaga. Insyaallah kami mengikuti sesuai prosedur yang diimbau dan semoga sapi-sapi ini tetap kuat hingga vaksin terakhir,” ujarnya.

Tidak dipungkiri virus PMK bukan hanya menyebabkan kepanikan bagi peternak sapi, tetapi juga bagi masyarakat umum. Sebab masyarakat sebagai konsumen susu sapi merasa was-was akan keamanannya bila dikonsumsi.

Vaiga Miriami dari DPKPP Kota Probolinggo menekankan pemberian vaksinasi PMK aman bagi sapi di semua umur, bahkan pada sapi yang sedang bunting sekalipun.

“Sapi perah yang divaksin susunya tetap aman untuk dikonsumsi. Yang terpenting selain divaksin, tetap menjaga kebersihan kandang dan menjaga kualitas asupan pakan yang diberikan ke sapi ternak,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.