Sukses

Siswi SMAN 2 Banyuwangi Wakili Jatim Jadi Paskibraka Nasional di Istana Negara

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengundang Ayumi Putri Sasaki, pelajar SMAN 2 Taruna Bhayangkara yang mewakili Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional sebagai anggota Paskibraka Nasional.

Liputan6.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengundang Ayumi Putri Sasaki, pelajar SMAN 2 Taruna Bhayangkara yang mewakili Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional sebagai anggota Paskibraka Nasional.

Pertemuan itu sebagai bentuk dukungan serta support Pemkab Banyuwangi kepada Ayumi yang akan bertugas sebagai Paskibraka Nasional pada HUT RI ke-77 di Istana Negara.

Ipuk mengungkapkan kebanggannya atas prestasi yang diraih pelajar kelas 2 SMA tersebut, sehingga bisa membawa nama baik keluarga dan Banyuwangi.

"Alhamdulillah, kita semua patut berbangga atas prestasi Ayumi. Dia berhasil menjadi yang terbaik di Jatim. Saya berharap, dengan tugas baru Ayumi, bisa membawa nama baik Provinsi Jatim dan Banyuwangi di kancah nasional sebagai petugas Paskibraka di HUT RI nanti," ungkapnya di Pendopo Sabha Swagata, Jumat (1/7/2022).

Ipuk menyatakan, Ayumi bisa menjadi contoh bagi banyak pelajar di Banyuwangi agar terus mencetak prestasinya.

"Semangat untuk Ayumi, terima kasih telah membawa nama baik Banyuwangi. Jaga kesehatan dan berikan contoh baik dengan membawa banyak prestasi," tambahnya.

Ayumi mengaku tidak menyangka langkahnya bisa sejauh ini. Awalnya, dia mengikuti seleksi paskibraka ini hanya mematok target hingga level provinsi saja.

“Ternyata, setelah seleksi tahap demi tahap dari level sekolah yang saya jalani, akhirnya membawa saya lolos jadi paskibraka nasional. Sungguh tidak menyangka, karena awalnya target cuma di provinsi,” kata gadis dengan tinggi badan 169 cm tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tempa Fisik

Meski tidak pernah bertugas sebagai paskibraka, dia mengaku tertantang saat mendapat info tentang seleksi paskibraka. Ditambahkannya, seleksi paskibraka yang diikuti ini sangatlah ketat. Tidak hanya tes akademik, namun ketahanan tubuh juga menjadi penilaian utama untuk bisa lolos menjadi paskibraka ini.

“Saya bersyukur karena selama di sekolah taruna ini fisik saya juga tertempa. Sehingga ini menjadi bekal kemarin,” ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.