Sukses

Cerita Peternak Sapi di Tuban Banjir Pesanan Jelang Idul Adha di Tengah Wabah PMK

Bos peternak sapi itu kebanjiran pesanan karena mengaku hewan ternak di peternakan Sri Wilujeng Farm Tuban ini dalam kondisi sehat dan bebas dari virus PMK.

Liputan6.com, Tuban - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Tuban, masih terpantau naik. Sampai saat ini Dinas Pertanian Tuban mencatat jumlah kumulatif hewan ternak yang terjangkit virus tersebut telah mencapai 5.182 kasus, Selasa (5/7/2022).

Kendati kasus masih naik, peternak sapi di Tuban masih kebanjiran pesanan hewan kurban dari berbagai daerah jelang hari raya Idul Adha ini. Hal tersebut dirasakan Didik Wahyudi, pengusaha sapi dan pemilik peternakan Sri Wilujeng Farm di Desa Senori Tuban.

“Penjualan tahun ini tetap stabil, tidak ada penurunan. Alhamdulillah, hari ini sudah sold out 260 ekor sapi untuk kebutuhan kurban,” ungkap Didik Wahyudi.

Bos peternak sapi itu kebanjiran pesanan karena mengaku hewan ternak di peternakan Sri Wilujeng Farm Tuban ini dalam kondisi sehat dan bebas dari virus PMK. Sebab, pemiliknya setiap hari melalukan sterilisasi dan menjaga kebersihan kandang sesuai arahan pemerintah untuk memberikan proteksi kepada sapi-sapinya.

“Di kandang kami menerapkan setiap harinya dilakukan sterilisasi dan menjaga kebersihan kandang,” ungkap Didik panggilan akrabnya.

Ia bercerita punya sejumlah langkah-langkah untuk melakukan pencegahan agar sapi-sapinya aman dari wabah PMK. Pertama, setiap hari dilakukan kegiatan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan cairan klorida di tiga lokasi kandang.

“Kita ada tim sendiri untuk melakukan penyemprotan disinfektan yang dilakukan rutin setiap hari,” jelas Didik panggilan akrab pengusaha sukses peternak sapi tersebut.

Kemudian langkah berikutnya yakni hewan ternak juga wajib diperiksa secara rutin dengan melibatkan tim kesehatan, dan lainnya. Hal tersebut guna memutus mata rantai penyebaran virus PMK.

“Kita ada juga tim kesehatan. Termasuk selalu melalukan pengawasan untuk mencegah PMK,” tegas Didik yang telah menekuni bisnis jual beli sapi selama 19 tahun.

Ia pun menyampaikan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir jika membeli sapi disini untuk kebutuhan kurban. Sebab keberadaan hewan ternak untuk kebutuhan kurban yang diambil dari sini dalam kondisi sehat dan sudah mendapatkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dinas setempat.

“Kalau beli sapi disini jangan khawatir karena dipastikan ada surat SKKH. Insyaallah, aman dari PMK,” tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembeli Borong 17 Sapi

Kepuasan terhadap pelayanan dan kualitas sapi milik Didik dirasakan sejumlah pembeli dari berbagai daerah termasuk luar Tuban. Salah satunya diungkapkan Kholid Abdulrahman, pembeli asal Tuban.

“Saya cari sapi di sini sudah langganan bertahun-tahun. Kita mengambil karena kualitas sapi terjaga dan harganya terjangkau,” kata Kholid Abdulrahman.

Ia mengaku hasil pengamatannya selama ini bahwa kondisi hewan ternak di peternakan Sri Wilujeng Farm ini dalam kondisi sehat meskipun di musim wabah PMK.

“Sapi-sapinya dalam perawatan yang cukup intensif. Sehingga kesehatan sapi betul-betul terjaga,” tambah Kholid Abdulrahman.

Dia mengaku di peternakan Sri Wilujeng Farm ini membeli kurang lebih 17 ekor sapi untuk kebutuhan kurban tahun ini. Serta berharap sampai pelaksanaan hari raya Idul Adha tidak ada masalah dan hewan kurban bisa disembelih untuk para jamaah.

“Mudah-mudahan sampai hari H tidak ada masalah, kemudian sapi bisa disebelah untuk kurban para jamaah. Kami beli disini kurang lebih beli 17 ekor tahun ini. Semoga tahun depan lebih banyak lagi,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.