Sukses

2 Warga Surabaya Ini Merinding Disko Jika Cium Bau Daging Kurban

Saiful Arif warga Pangampon II dan Fredy Noya yang tinggal di Kalianyar Sidomukti mengaku fobia dengan hewan kurban seperti sapi dan kambing.

Liputan6.com, Surabaya - Sebagian besar masyarakat Surabaya merayakan suka cita Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah dengan membagi-bagikan daging hewan kurban. Namun ada dua warga Surabaya Utara, yang merasa "terancam" pada momen hari besar keagamaan ini.

Mereka berdua adalah Saiful Arif warga Pangampon II dan Fredy Noya yang tinggal di Kalianyar Sidomukti. Kedua tetangga kampung ini mengaku fobia dengan hewan kurban seperti sapi dan kambing.

"Jangankan makan daging sapi atau kambing, mencium baunya saja saya sudah merinding disko," ujar Saiful saat berbincang dengan Liputan6.com di Surabaya, Minggu (10/7/2022).

Saiful mengaku, sejak dia kecil sudah memiliki kebiasaan yang aneh seperti ini. Dan saat seperti saat ini, dia selalu berdiam diri di rumah, karena kalau jalan-jalan ke kampung pasti mencium bau daging hewan kurban.

"Kalau daging sapi atau kambing sudah diolah menjadi bakso, saya mengkonsumsinya. Bakso merupakan makanan favorit saya," ucap bapak satu anak ini.

Hal yang hampir mirip juga disampaikan Fredy. Saat ini, dia hanya mendekam di dalam rumah saja.

"Dari pada kepala jadi pusing gara-gara bau sapi atau kambing, mending di rumah saja," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Konsumsi Telur

Bapak tiga anak ini juga mengaku tidak berani memegang atau mengkonsumsi telur ayam karena bisa membuatnya muntah.

"Kata ibu dulu waktu masih mengandung saya, beliau kalau makan telur ayam pasti langsung muntah," ucapnya.

Tidak hanya itu, Fredy juga mengaku tidak bisa naik kendaraan umum maupun pribadi seperti mobil, bus, taxi, maupun bemo.

"Saya sering mabuk perjalanan, makanya kalau kemana-mana hanya naik sepeda motor saja," ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.