Sukses

Cegah Covid-19, Jemaah Haji Wajib Cek Kesehatan Saat Tiba di Debarkasi Surabaya

Skrining dilakukan sebagai langkah kewaspadaan Pemprov Jatim untuk menjamin keamanan dan kesehatan jamaah sebelum kembali ke daerah asal masing-masing.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan jemaah haji yang melalui Debarkasi Surabaya wajib skrining kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19.

"Setibanya di Indonesia, skrining diikuti semua jamaah haji tanpa terkecuali," ujarnya, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (15/7/2022), dikutip dari Antara.

Para jemaah haji, begitu mendarat di bandara mereka akan dilakukan skrining oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Selanjutnya, saat tiba di Asrama Haji juga dilakukan skrining serta tes usap antigen. Bagi jemaah yang kedapatan bergejala dan memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius harus menjalani tes PCR.

Skrining dilakukan sebagai langkah kewaspadaan Pemprov Jatim untuk menjamin keamanan dan kesehatan jamaah sebelum kembali ke daerah asal masing-masing.

Khofifah menekankan bahwa semua pihak mulai dari otoritas bandara, KKP, penyelenggara haji, hingga Dinas Kesehatan, TNI dan Polri, kabupaten serta kota harus sudah siap dan bekerja selaras dalam mengantisipasi proses mitigasi kepulangan jamaah haji 2022.

"Upaya kewaspadaan tidak boleh kendor sedikitpun meski kondisi pandemi COVID-19 di Tanah Air, khususnya Jatim sudah melandai," kata mantan Menteri Sosial tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Sehat

Khofifah mengharapkan jemaah haji kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat. Tapi jika dalam skrining ada yang positif maka dia minta dikarantina.

Selain skrining untuk jamaah haji, Khofifah juga menegaskan bahwa dalam arahan Menteri Kesehatan juga disampaikan bagi yang belum mengikuti vaksinasi penguat maka disiapkan vaksin oleh Dinas Kesehatan provinsi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.