Sukses

Rapuh dan Usia Tua, Atap SDN di Ngawi Ambruk

Kondisi rapuh dan usia tua membuat atap bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Sidolaju di Desa Sidolaju Ngawi, ambruk pada Selasa (19/7/2022) dini hari. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

Liputan6.com, Ngawi - Kondisi rapuh dan usia tua membuat atap bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Sidolaju di Desa Sidolaju Ngawi, ambruk pada Selasa (19/7/2022) dini hari. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

"Atapnya sudah membahayakan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, para siswa pada Senin kemarin saat dimulainya tahun ajaran baru sudah dipindah ke ruang lain. Ternyata, kemarin ambruk atapnya," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, Samirun, Rabu (20/7/2022), seperti dilansir Antara.

Menurut dia, sebenarnya SDN 7 Sidolaju sudah masuk dalam daftar bangunan sekolah yang akan direhabilitasi pada 2023 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Pengajuan rehabilitasi tersebut sudah dilakukan pada tahun ini.

Namun, karena kerusakannya cukup parah, maka Dinas Pendidikan akan mengusulkan perbaikan pada perubahan APBD 2022.

"Karena rusaknya parah, maka ada prioritas dan percepatan penanganan di akhir tahun anggaran 2022 untuk segera diusulkan pada PAK APBD 2022," kata Samirun.

Sesuai data, atap yang ambrol adalah ruang untuk kelas 3 yang merupakan satu tiang bangunan dengan kelas 1 dan 2. Sehingga, cukup membahayakan juga jika kelas 1 dan 2 digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan penuturan para tenaga didik di sekolah setempat, sebelum ambruk, bagian atap bangunan tersebut sudah mulai melengkung pada beberapa bulan terakhir. Sehingga cukup berbahaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pindah ke Perpustakaan

Beruntung sejak hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2022/2023 Senin (18/7) kemarin, siswa kelas 3 sudah dipindah ke ruang perpustakaan. Sedangkan kelas 1 dan kelas 2 sementara menggunakan musala sekolah secara bergantian.

"Dengan demikian tidak ada siswa atau tenaga pendidik yang terluka. Kejadian ini segera ditindaklanjuti," tambahnya.

Atas kondisi tersebut, para guru dan siswa berharap Dinas Pendidikan Ngawi segera melakukan perbaikan sehingga proses belajar dan mengajar kembali maksimal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.