Sukses

Cerita Pak Carik Jaga Eksistensi Jazz Gunung Bromo Saat Pandemi Covid-19 hingga Sekarang

Pak Carik mengaku menikmati dan selalu menonton Jazz Gunung Bromo ini karena memang gelaran musik ini rutin diadakan setiap tahunnya.

Liputan6.com, Surabaya - Mantan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menceritakan eksistensi Jazz Gunung Bromo dari masa awal pandemi Covid-19 hingga sekarang, yang trennya sudah mulai beranjak.

Pria yang akrab disapa Pak Carik ini teringat saat 2021 lalu. Ketika itu dirinya menjabat sebagai Sekdaprov Jatim dan diberi tugas Gubernur Khofifah untuk mengawal kesuksesan Jazz Gunung Bromo 2021.

"Jazz Gunung saya bersama Pak Sigit (Ketua Panitia) berkoordinasi dan itu terlaksana dengan bagus," ujarnya, ditulis Minggu (24/7/2022).

"Artinya, pada saat 2021 itu dengan betul-betul mentaati protokol kesehatan, penonton masuk lokasi Jazz Gunung Bromo harus sudah divaksin, dan di-swab," imbuh pria yang masuk bursa Cagub Jatim 2024 ini.

Pak Carik mengaku menikmati dan selalu menonton Jazz Gunung Bromo ini karena memang gelaran musik ini rutin diadakan setiap tahunnya.

"Sekarang pandemi sudah mulai terkendali, kami sebagai penikmat Jazz Bromo betul-betul menikmati seluruh pagelaran ini. Event ini saya kira sudah internasional. Saya datang bersama alumni SMA, saya bareng-bareng 40 orang," ucapnya.

Pak Carik juga mengaku secara khusus sengaja hadir sejak hari pertama Jazz Gunung Bromo karena ingin melihat performance vokalis legendaris Achmad Albar.

"Hari ini yang tampil musisi legend seperti Ian Antono, dan Achmad Albar yang berkolaborasi dengan Blue Fire. Saya tunggu Achmad Albar, tadi saya juga ketemu dengan Mas Butet dan Pak Sigit serta Mas Ian Antono. Sangat bagus dan mudah-mudahan ini terus berkembang," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jual Destinasi Wisata Jatim

Mantan Bupati Tulungagung dua periode ini berharap agar event-event seperti Jazz Gunung Bromo ini bisa rutin digelar dengan menonjolkan destinasi wisata di Jatim.

Sebagai penikmat musik jazz, lanjut Pak Carik, event seperti ini tidak hanya digelar di Bromo, tapi juga di tempat wisata lainnya yang dibangun oleh Pemprov Jati.

"Ya kalau bisa dua kali atau tiga kali setahun, sambil menikmati kawasan wisata yang dibangun dengan baik oleh Pemprov Jatim. Itu bisa disampaikan melalui Dinas Pariwisata untuk mengembangkan lokasi wisata dan berkolaborasi dengan seni dan kultur," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.