Sukses

Khofifah Usulkan Tambah Fasilitas Wisata Air di Benteng Pendem Ngawi

Khofifah menilai dukungan wisata air di Van Den Bosch akan membuat benteng itu lebih indah dan semakin potensial sebagai tempat wisata.

Liputan6.com, Ngawi - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan menambah fasilitas wisata air di Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem yang berada di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi.

Upaya itu diusulkan Khofifah untuk mengoptimalkan potensi wisata Benteng Pendem untuk menjadi objek wisata budaya. Bangunan cagar budaya yang saat ini sedang proses renovasi tersebut memiliki nilai sejarah dan potensi pariwisata yang tinggi jika dikembangkan dengan maksimal.

 

"Di belakang Benteng Pendem ini terdapat pertemuan aliran Sungai Bengawan Madiun dengan Bengawan Solo yang bahkan dulu merupakan pelabuhan yang jika dikembangkan bisa menambah nuansa wisata edukasi Benteng Pendem menjadi kuat," ujar Gubernur Khofifah saat meninjau progres renovasi Benteng Pendem di Ngawi, dilansir dari Antara, Kamis (4/8/2022).

Menurut dia, usulan tersebut akan didiskusikan secara langsung bersama tim ahli dari Belanda yang saat ini sedang menyiapkan wisata air Sungai Wlingi.

"Saat ini, tim dari Belanda sedang mendukung wisata air sungai Wlingi di Pasuruan. Kemudian ditambahkan di belakang Grahadi anak sungai Kalimas dan sudah disetujui untuk dipercantik juga. Maka, Insyaallah saya usulkan untuk ditambahkan membuat wisata air di belakang benteng ini, tim Belanda semoga tidak keberatan karena ini bagian heritage yang memiliki nilai sejarah berkaitan dengan Belanda," kata Khofifah.

Khofifah menilai dukungan wisata air di Van Den Bosch akan membuat benteng itu lebih indah dan semakin potensial sebagai tempat wisata. Selain itu, konektivitas destinasi wisata satu dengan destinasi wisata lainnya semakin terintegrasi, utamanya dengan Museum Trinil.

"Dengan demikian, orang akan menikmati Kabupaten Ngawi dengan keunggulan komparatif maupun kompetitif dari sisi lain," imbuhnya.

Tidak hanya wisata air, Gubernur Khofifah juga mengusulkan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono apabila benteng sudah selesai direnovasi, segera menyiapkan pemandu wisata bagi pengunjung yang masuk ke dalam benteng, mengingat sejarah benteng tersebut cukup panjang dan menarik untuk diketahui.

Setiap pengunjung perlu mengetahui secara detail fungsi ruang-ruang yang ada di dalam bangunan tersebut. Sebab, wisata di Benteng Pendem itu tidak hanya menjadi tempat rekreasi melainkan juga untuk mengeksplorasi nilai historis dan sisi edukatif.

"Mulai sekarang bisa dicicil apa saja yang bisa dijelaskan terkait benteng ini. Kontennya disiapkan. Saya langsung membahas dengan tim budpar, perpustakaan, dan kominfo apa yang bisa didukung oleh Pemprov Jatim, khususnya terkait digital library dengan artificial intelligence," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Projek Strategis Nasional

Khofifah yang didampingi Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas Cipta Karya Bina Marga Provinsi Jatim tidak hanya meninjau, tetapi juga ingin bersinergi dengan Pemkab Ngawi untuk mendukung penguatan benteng tersebut.

"Sambil jalan saya sampaikan ke Bupati, saya usul, nantinya bisa dibuat hotel, berbagai pertemuan, ekspo UMKM , peragaan busana, dan sebagainya. Benteng ini memiliki keindahan yang sangat mempesona. Bisa multi fungsi," kata Khofifah.

Restorasi Benteng Pendem Ngawi masuk dalam turunan proyek strategis nasional untuk menjadi salah satu destinasi wisata berskala nasional dan internasional.

Hal itu setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Benteng Pendem Ngawi pada Februari 2019 dan melihat potensi salah satu aset negara itu.

Restorasi Benteng Pendem Ngawi menyedot anggaran Kementerian PUPR senilai Rp113,7 miliar dan proyek tersebut dikerjakan selama 26 bulan atau maksimal hingga Januari 2023 oleh BUMN PT Nindya Karya (Persero).

Adapun tujuan dari restorasi tersebut selain untuk melestarikan bangunan bersejarah, juga untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah Ngawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.