Sukses

Sopir di Tuban Resah Solar Sulit Didapat, Dimainkan SPBU?

Para sopir truk harus antre berjam-jam demi menunggu giliran mendapatkan solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tuban.

Liputan6.com, Tuban - Para sopir di Tuban resah dan geram karena sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi, Rabu (10/8/2022). Kondisi tersebut telah dirasakan sejak beberapa minggu terakhir ini.

Bahkan, para sopir truk harus antre berjam-jam demi menunggu giliran mendapatkan solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tuban. Mereka menduga antrean tersebut karena adanya permainan sejumlah oknum nakal di SPBU saat pengisian bahan bakar jenis solar

Keluhan tersebut disampaikan Pandi (57), seorang sopir truk pick up asal Jenu yang harus antre tak lazim untuk mendapatkan solar bersubsidi di salah satu SPBU yang ada di jalur Pantura Tuban.

"Solar angel mas (solar sulit) ," kata Pandi, ketika ditemui di salah satu SPBU Tuban.

Dia juga mengaku banyak kendaraan yang putar balik karena bahan bakar solar di sejumlah SPBU Tuban sering habis tak wajar. Jika pun ada, harus antre disebabkan ada yang membeli dengan membawa jerigen.

"Antre jam 8 sampai jam 9 malam," keluh sopir truk pick up tersebut.

Hal sama juga dirasakan Wasis (58), seorang sopir truk pick up Tuban. Ia mengaku tidak sabar antre di SPBU dan memilih membeli solar eceran.

"Datang di pom, tapi antre dan putar balik untuk beli eceran," jelasnya.

Para sopir berharap kepada pemerintah agar mengatasi kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar solar bersubsidi dan tidak terjadi antrean. Pasalnya, sopir menilai kondisi itu merugikannya karena waktu kerjanya terpangkas untuk mengantre beli bahan bakar di SPBU.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Pertamina

PT Pertamina (Persero) belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. Pasalnya, Arief Sales Branch Manager Pertamina Rayon V Surabaya, ketika dikonfirmasi lewat ponsel hanya berkomentar singkat.

"Pak masih di kroscek sama mas Faris selaku SBM wilayah Tuban," jawab Arief lewat pesan singkat WhatsApp.

Dia juga meminta untuk menghubungi Faris selaku SBM wilayah Tuban dengan mengirimkan nomor handphonenya. Namun begitu, Faris ketika dikonfirmasi tidak memberikan jawaban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.