Sukses

179 Tangki Air Bersih Meluncur ke Wilayah Kekeringan di Mojokerto

Ia mengakui persoalan kekeringan yang rutin terjadi setiap tahun ini disebabkan ketersediaan sumber air yang minim. Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk mencari solusi, termasuk mengupayakan mencari sumber air dari tempat lain.

Liputan6.com, Mojokerto - Sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih. Memanggapi hal itu, sebanyak 179 tangki air bersih bantuan dari Pemkab setempat diturunkan.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyerahkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro.

"Bantuan air bersih sebanyak 179 tangki dan 120 buah jeriken air berukuran 25 liter serta 95 paket sembako ini diserahkan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut," ujarnya di Mojokerto, dilansir dari Antara, Rabu (24/8/2022).

Ia berharap, kegiatan ini sebagai terakhir pemberian bantuan karena pihaknya segera menjalin dengan berbagai pihak untuk memenuhi air bersih di wilayah tersebut.

"Sehingga kemudian pada saat musim kemarau tidak terjadi kekurangan air atau kekeringan," kata Ikfina, usai melakukan penyerahan bantuan.

Ia mengakui persoalan kekeringan yang rutin terjadi setiap tahun ini disebabkan ketersediaan sumber air yang minim. Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk mencari solusi, termasuk mengupayakan mencari sumber air dari tempat lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Atasi Kekeringan

"Tentunya ini butuh asesmen dan kajian yang tepat. Jangan sampai kita mengambil sumber tersebut malah menimbulkan masalah yang lain," ucapnya.

Bupati Ikfina juga menegaskan dalam waktu dekat akan mengambil langkah awal dengan mengumpulkan beberapa dari pemangku kepentingan untuk memecahkan masalah kekeringan ini.

"Tentunya ini nanti akan melibatkan ahli, karena kita juga membutuhkan telaah dan masukan-masukan secara akademis," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.