Sukses

Anaknya Hilang di Laut Trenggalek, Imigran Australia Minta Bantuan Khofifah

Tak berhenti di situ, Ayad terus mencari informasi keberadaan anaknya. Namun usaha itu tak membuahkan hasil. Dirinya memang belum ke Indonesia karena belum mendapatkan kewarganegaraan Australia.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dimintai bantuan oleh seorang yang mengaku warga negara Australia bernama Ayad Alkaabali untuk mencari anaknya. Dia mengaku kehilangan anaknya akibat tenggelam pada peristiwa 2011 silam.

"Tolong Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur," kata Ayad dalam video yang diunggah di media sosial, dilansir dari Antara, Selasa (30/8/2022).

Dalam video tersebut juga terlihat ada tangkapan layar berita kejadian tenggelamnya kapal yang ditumpanginya beserta istri, tiga anak dan ratusan orang imigran.

Ayad menjelaskan kejadian 11 tahun lalu, saat dirinya bersama ratusan orang imigran dari Irak melakukan perjalanan mencari suaka ke Australia via Indonesia.

Dalam perjalanan itu, kapal yang ditumpanginya pecah di sekitaran perairan Trenggalek, Jawa Timur. Penumpangnya banyak yang tenggelam, bahkan sebagian meninggal dunia termasuk kedua anak Ayad.

Sementara satu orang anaknya bernama Ali Ayad Yousef Alkaabi yang saat itu berusia 10 tahun hilang dan hingga saat ini belum ditemukan. Meski begitu, dirinya dan istri selamat dalam musibah tersebut.

 

 

Rekan Ayad, Wirawan Dwi menceritakan, saat kejadian itu tidak memungkinkan untuk bertahan lebih lama di tengah laut untuk mencari anaknya di Indonesia lantaran mereka harus melanjutkan perjalanan ke Australia.

Tak berhenti di situ, Ayad terus mencari informasi keberadaan anaknya. Namun usaha itu tak membuahkan hasil. Dirinya memang belum ke Indonesia karena belum mendapatkan kewarganegaraan Australia.

 

Saat dirinya sudah menjadi warganegara Australia pada 2019, Ayad berniat ke Indonesia, namun terhalang pandemi COVID-19 yang membatasi perjalanan ke luar negeri. Akhirnya pada 2022, Ayad pun berhasil ke Indonesia untuk mencari keberadaan anaknya. 

Ayad membuat poster berisi foto anaknya yang hilang, dan menyertakan nomor kontak yang bisa dihubungi jika ada yang mengetahui keberadaan anaknya, hidup ataupun mati.

Tekad Ayad Alkaabali untuk mencari tahu keberadaan anaknya itu terhitung besar. Dirinya bahkan akan memberi imbalan Rp100 juta bagi siapa saja yang menemukan anaknya dalam keadaan hidup ataupun mati.

"Dia sangat berharap bantuan dari warga Indonesia yang mengetahui keberadaan putranya. Jika Ali anaknya tidak ditemukan, Ayad akan bersalah sepanjang hidupnya. Ia berjanji melakukan apapun yang dia bisa untuk menemukan anaknya," kata Wirawan yang dituliskan pada akun facebook pribadinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.