Sukses

Festival Sawah Noasih, Upaya Lestarikan Budaya Lokal Probolinggo

Warga Kecamatan Wonoasih menggelar Fetival Sawah Noasih Sae Ongguh. Sebuah areal persawahan di dekat pemukiman warga di Jalan Manggis Kelurahan Kedunggaleng disulap menjadi lokasi festival.

Liputan6.com, Kota Probolinggo - Warga Wonoasih Probolinggo menggelar Fetival Sawah Noasih Sae Ongguh. Sebuah areal persawahan di dekat pemukiman warga di Jalan Manggis Kelurahan Kedunggaleng disulap menjadi lokasi festival.

Festival sawah merupakan momentum penyadaran pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya Kota Probolinggo, khususnya Kecamatan Wonoasih.

Sekretaris Kecamatan Wonoasih Yudo Pratomo mengatakan, bahwa festival sawah ini juga merupakan wujud dari suatu komitmen untuk melestarikan dan mengenalkan kearifan dan kesenian lokal yang ada di Wonoasih.

Budaya lokal yang dimaksud seperti tarian Pajhar Laggu, layangan naga, angklung soaka d’galeng dan lainnya. Giat tersebut juga ditujukan sebagai ajang mengkampanyekan program We Love Cities, mendukung Kota Probolinggo sebagai kota layak anak serta melestarikan olahraga tradisional.

“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk dukungan masyarakat pada Pemkot Probolinggo yang pada tahun ini meraih predikat sebagai Kota Layak Anak, kategori Utama,” terang Yudo Pratomo, Minggu (18/9/2022).

Yudo menjelaskan, dalam acara tersebut juga digelar bazar pelayanan pada masyarakat seperti fasilitasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari BPPKAD, cek kesehatan dari Dinkes, P2KB, layanan administrasi kependudukan (pembuatan KTP) dari Dispendukcapil dan layanan donor darah dari UTD. PMI Kota Probolinggo.

Pada gelaran ini, juga diadakan lomba yel-yel kader kelurahan, lomba olahraga tradisional antara aparatur dan masyarakat, juga lomba menggambar tingkat PAUD yang dilaksanakan oleh Kelompok masyarakat RW 03 Kelurahan Kedunggaleng.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Budaya Lokal

Wali Kota Habib Hadi apresiasi atas kemeriahan kegiatan festival ini. Menurutnya, pelestarian budaya menjadi suatu hal yang sangat penting. Karena sebagian masyarakat mulai memandang budaya bangsa lain lebih menarik, dan lebih hebat dari budaya sendiri.

"Memudarnya kecintaan terhadap budaya lokal menjadi tantangan bagi kita untuk mencari cara bagaimana mengembalikan rasa hormat pada budaya sendiri,” ujarnya.

Habib Hadi berharap ke depan acara tersebut ini bisa dilaksanakan oleh masing-masing kelurahan, dengan menampilkan potensi dan keunikan di tiap wilayahnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.