Sukses

Sambangi Tebu Ireng Jombang, Dirlantas Sebut 15 Orang Tewas Kecelakaan Setiap Hari di Jatim

Kombes Taslim mengaku prihatin bahwa tanpa disadari setiap hari ada 15 orang meninggal dunia akibat laka lantas di Jawa Timur.

Liputan6.com, Surabaya - Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin memberikan penjelasan terkait etika berlalu lintas dengan baik kepada siswa SMA, mahasiswa, guru, santri dan santriwati di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng Jombang.

Kombes Taslim mengaku prihatin bahwa tanpa disadari setiap hari ada 15 orang meninggal dunia akibat laka lantas di Jawa Timur. Lebih ironis lagi, yang meninggal itu 82 persen berusia antara 16 sampai 60 tahun atau usia produktif.

"Ketika usia produktif terus berkurang maka usia tidak produktif tidak tertanggung, kesempatan sekolah terbatas dan tentu juga membatasi ruang kerja," ujarnya, Selasa (20/9/2022).

Mantan Kapolres Jepara ini mengungkapkan, dari perspektif kamtibmas kebodohan dan kemiskinan adalah potensi gangguan yang harus diselesaikan agar tidak berkembang menjadi gangguan nyata.

"Para ahli memperkirakan bahwa 2040 Indonesia akan jaya mendapatkan bonus demografi," ucap alumni Akpol 94 ini.

Akan tetapi, jika tidak diwaspadai dengan baik, bonus demografi ini bisa berbalik menjadi bencana demografi ketika generasi muda tidak mampu bersaing menghadapi disrupsi.

"Itulah mengapa kami peduli untuk turun ke sekolah, ponpes, universitas dan Insya Allah akan bekerjasama dengan Diknas Propinsi Jatim, menanamkan nilai-nilai wawasan kebangsaan, wawasan terkait bagaimana etika berlalu lintas yang baik dan benar di jalan," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penegakan Hukum

Menurut Kombes Pol Taslim, kecelakaan selalu berawal dari berbagai pelanggaran lalulintas di jalan atau ketika pengemudi tidak mampu berlalu lintas yang baik di jalan.

"Kami hadir juga untuk mendekatkan diri kepada anak-anak, agar di dalam diri mereka tidak pernah takut dengan Polantas tetapi takut aturan yang mengatur," ucapnya.

Taslim menegaskan, penanaman nilai-nilai ini akan beriringan dengan sistem penegakan hukum elektronik yang efektif dan efisien.

"Semua orang akan merasa terawasi setiap saat dimanapun dan kapanpun, serta ditegakkan hukum secara tegas dan konsisten," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.