Sukses

Jamu Anti Wabah PMK Karya UMM Ini Patut Dicoba, Harganya Terjangkau

Produk jamu herbal ini memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan bubuk. Meski lebih terjangkau, kualitas produksinya tidak kalah dengan yang lain.

Liputan6.com, Malang - Di tengah maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi jamu herbal cair yang efektif untuk hewan ternak yang harganya terjangkau.

"Jamu ini sangat efektif untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, terutama dalam proses penyembuhan sapi perah, dan sudah berhasil. Produk bubuk dan jamu herbal ini juga bisa digunakan untuk unggas maupun ruminan,” kata anggota tim peracik inovasi jamu herbal cair UMM, Wahyu Widodo di Malang, dilansir dari Antara, Selasa (25/10/2022).

Inovasi yang digarap beberapa dosen tersebut dikemas dalam Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Peternakan UMM.

Produk yang diberi merek Siyuna ini telah disebarkan ke berbagai Komunitas Pesantren Teknologi Tepat Guna (TTG) dan peternak kecil dan skala sedang serta koperasi.

Menurut Wahyu, produk jamu herbal ini memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan bubuk. Meski lebih terjangkau, kualitas produksinya tidak kalah dengan yang lain.

Wahyu menjelaskan bahwa produk ini dibuat karena jamu herbal untuk ternak sangat mahal akibat pandemi.

Sementara itu, anggota tim lainnya, Imbang Dwi Rahayu menjelaskan jamu herbal mengandung antibakteri alami, yaitu senyawa aktif dalam tumbuhan yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Selain itu, juga berfungsi untuk merusak membran sel pathogen dan modifikasi permukaan sel-sel patogen, mempengaruhi sifat hidrofobik, sehingga menurunkan kapasitas keganasan. Dengan upaya merangsang sistem kekebalan tubuh tersebut, melindungi mukosa usus serta meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

Jamu herbal organik untuk ternak ini memberikan harapan baru untuk ternak sehat dan meningkatkan produktivitas. Utamanya yang berupa telur dan daging serta memberikan kenaikan produksi susu.

Program PPUPIK ini juga mendorong terbentuknya kerja sama, baik penelitian maupun pemasaran dalam bidang telur, daging, hingga sapi perah

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikenalkan di Sejumlah Daerah

Beberapa wilayah yang sudah dikenalkan produk jamu herbal Siyuna, di antaranya Malang Raya, Kabupaten Blitar, Pandaan, Pasuruan, Probolinggo hingga Bojonegoro. Khusus untuk ayam kampung, telah dibentuk gerai-gerai ayam kampung sehat.

Inovasi produk cair yang menjadi produk baru dan unggul tersebut disosialisasikan sejak Oktober 2022, dan sudah merintis kerja sama dengan Kube Pengembangan Sapi Perah (PSP), CV Maju Mapan Desa Kemiri, Kecamatan Jabung untuk melebarkan jangkauan pemasaran sekaligus menyebarkan manfaatnya.

Secara khusus program ini juga melibatkan mahasiswa, baik untuk Praktik Usaha Peternakan (PUP), Kuliah Kerja Nyata (KKN), serta mahasiswa yang berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Tim tersebut diketuai oleh Adi Sutanto dan dibantu oleh Wahyu Widodo sebagai ahli pakan, Imbang Dwi Rahayu, Tri Sakti Handayani, dan Aprilia Devi Anggraeni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.