Sukses

Rekonstruksi Siswa Melahirkan di Toilet Dispora Tulungagung, Bayi Masih Hidup Saat Ditinggal

Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mochamad Ansori menyatakan, bayi yang ditemukan meninggal di penampungan air toilet kantor Dispora

 

Liputan6.com, Tulungagung - Polisi menggelar rekonstruksi siswa yang menjadi tersangka pembunuhan bayi di kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga (Dispora) Tulungagung. 51 adegan dipergakan di kegiatan tersebut.

Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mochamad Ansori menyatakan, bayi yang ditemukan meninggal di penampungan air toilet kantor Dispora, masih hidup sebelum ditinggal ibunya usai melahirkan darurat di kamar mandi tersebut.

"Fakta ini diketahui dari hasil rekonstruksi kejadian di gedung Satreskrim Polres Tulungagung," katanya, Selasa (8/11/2022), dikutip dari Antara.

Salah satu fakta penting yang terkonfirmasi dalam reka ulang kejadian itu adalah proses kelahiran bayi yang dilakukan secara darurat oleh tersangka di tengah tugas lapangan yang dilakukannya di Dispora Tulungagung.

"Proses kelahiran dilakukan sendiri dan pelaku ini memutus paksa ari-ari bayinya dengan tangan sendiri," tutur Ansori.

Saat kelahiran itu, bayi tidak menangis. Tapi tangan dan kaki masih sempat terlihat bergerak.

"Hal ini sesuai dengan keterangan atau pengakuan yang disampaikan tersangka," lanjut Ansori.

Dalam kondisi panik, siswi yang masih berusia 16 tahun ini kemudian menaruh bayi ke dalam bak penampungan air lalu membersihkannya darah yang keluar dengan cara menyiramkan air ke sekitar toilet.

Karena bingung, tersangka lalu memasukkan bayinya ke bak penampungan air kamar mandi. "Pelaku mengaku malu dan takut karena melahirkan di luar pernikahan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bayi Perempuan

Berdasarkan hasil rekonstruksi, diketahui pelaku mendapatkan tugas dari pihak sekolah untuk menawarkan sayur ke sejumlah instansi. Penawaran ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah tersebut. Pelaku datang bersama dua orang temannya.

Saat hendak pulang pelaku merasa sakit perut dan izin untuk menggunakan toilet kantor ke petugas.

"Pelaku melahirkan bayi perempuan seorang diri tidak ada yang membantu proses persalinan," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.