Sukses

Khofifah Panen Melon Emas di Lahan Terbatas Masjid Al Akbar Surabaya

Gubernur Khofifah menyampaikan budi daya melon emas yang dilakukan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya bisa menjadi contoh bagaimana mengembangkan sektor agrikultur modern di lahan terbatas.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memanen buah melon yang dibudidayakan di pekarangan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

"Ini sungguh inovasi yang kreatif dari pengelola Masjid Al Akbar Surabaya untuk memanfaatkan potensi lahan kosong di sekitarnya," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, dilansir dari Antara, Sabtu (12/11/2022).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah sekaligus meresmikan "Green House" di lingkungan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

Green house yang berdiri di atas lahan seluas 11 x 26 meter itu berada di area urban farming Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Saat ini ditanami 1.038 melon emas dengan tiga varietas.

Masing-masing adalah varietas inthanon RZ yang fisiknya luarnya kuning ada net dalam hijau, varietas alisha panah merah yang fisik luarnya kuning polos serta bagian dalam orange dan varietas ranggipo RZ yang fisik luarnya hijau bergaris ada net.

Ketiga jenis variatas melon emas itu kini sedang dalam masa panen setelah ditanam sekitar 70 hari yang lalu. Tidak hanya memanen, Gubernur Khofifah mencicipi langsung buah dari tiga varietas melon emas tersebut.

"Ketiganya terasa begitu manis," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Contoh

Khofifah menyampaikan budi daya melon emas yang dilakukan di Masjid Al Akbar Surabaya bisa menjadi contoh bagaimana mengembangkan sektor agrikultur modern di lahan terbatas.

"Ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat bagaimana kita bisa menanam berbagai tanaman holtikultura berbasis milenial. Termasuk mencoba menanam di pekarangan rumah kita. Tidak harus melon, bisa cabai atau tomat," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.