Sukses

Telinga Tertutup Headset, Pejalan Kaki di Jember Tewas Terserempet Kereta Api

Seorang pejalan kaki asal Kecamatan Ledokombo, tewas tersemper kereta api. Korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di pinggir rel kereta api Desa Sumberjati, Kecamatan Silo, Jember.

Liputan6.com, Jember - Seorang pejalan kaki asal Kecamatan Ledokombo Jember, tewas tertabrak kereta api. Korban ditemukan tergeletak tidak bernyawa di pinggir rel kereta api Desa Sumberjati, Kecamatan Silo, Jember

Kapolsek Silo AKP Tanto mengatakan, peristiwa tersebut belum diketahui persis kapan waktu terjadinya. Apakah malam atau dini hari. Saksi melihat ada seorang pria tergeletak di pinggir rel sekitar 06.00 Wib, Rabu (23/11/2022).

“Diduga korban terserempet kereta api untuk identitas masinis dan kereta apinya masih dalam penyelidikan,”ujar Tanto.

Kata Tanto, penemuan jenazah itu pertama kali diketahui oleh Buhari, petani yang rumahya tidak jauh dari lokasi. Kala itu pria berusia 52 tahun tersebut keluar rumah untuk mencari pakan ternak.

Namun, sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), saksi terkejut Ketika melihat sesosok tubuh dengan celana jeans dan jaket hitam yang meringkuk tidak bergerak juga ada luka di kepala korban.

“Saksi kemudian menyampaikan peristiwa ini ke Kepala Desa Sumberjati. Selanjutnya, kepala Desa Melaporkan ke Polsek Silo. Kami bersama Satpol PP Kecamatan Silo dan petugas Puskesmas Silo 1 menindaklanjuti laporan itu dengan mendatangi lokasi kejadian,”tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Gunakan Headset

Setelah memeriksa, petugas menemukan identitas korban, dia bernama Moch Syaiful Ansori (29), petani asal Desa Sumberanget, Kecamatan Ledokombo, Jember. Korban ditengarai terserempet kereta api Ketika berjalan di pinggir rel.

“Diduga korban tak mendengar saat ada kereta lewat, karena sedang memakai headset," papar Tanto.

Usai pemeriksaan luar petugas langsung membawa jenazah  ke Puskesmas Silo 1. Polisi juga menghubungi keluar korban.

“Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak bersedia dilakukan autopsi. Jenazah korban sudah kami serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.