Sukses

Cerita Halawiah, Peserta Kartu Prakerja yang Sukses Tingkatkan Keterampilan

Hlawiyah mengaku pertama kali mendengar Kartu Prakerja dari sang suami, yang mendorongnya mendaftar mengikuti program itu ketika diluncurkan Presiden Joko Widodo pada awal 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Halawiah (31), Peserta Program Kartu Prakerja mengakui program ini memberikan dampak penting bagi kehidupannya. Bukan cuma bantuan insentif untuk melewati pandemi, tapi juga ilmu dan pengalaman yang bisa meningkatkan kesejahteraan rumah tangga.

Hlawiyah mengaku pertama kali mendengar Kartu Prakerja dari sang suami, yang mendorongnya mendaftar mengikuti program itu ketika diluncurkan Presiden Joko Widodo pada awal 2020.

Mendaftar menjadi peserta sejak Gelombang 4, Halawiah baru diterima menjadi penerima manfaat pada Gelombang 12. Dia kemudian memilih pelatihan sebagai pembuat konten di YouTube dan membuat kue basah.

Pemilihan pelatihan itu bukan tanpa alasan. Perempuan asal Kabupaten Pinrang di Sulawesi Selatan itu memang memiliki usaha berjualan baik secara daring maupun luring sebelumnya. Halawiah telah mulai berdagang baju sebagai reseller dan berbagai panganan buatan sendiri sejak 2018.

"Selesai pelatihan, saya coba buat yang kue basah untuk dijual lagi. Tapi insentif pertama saya pakai untuk kursus menjahit offline," ujarnya ditulis, Kamis (24/11/2022), dikutip dari Antara.

Pelanggan Halawiah berdatangan berkat rekomendasi mulut ke mulut dengan penghasilan pertama yang didapatnya dari menjahit baju tokko bagi anak-anak akhirnya dia belikan mesin jahit bekas demi menunjang usahanya.

Tidak hanya menjahit, dia juga semakin gencar untuk memperluas dagangan, tidak terbatas hanya kudapan, baju dan peralatan rumah tangga tapi juga makanan beku. Usaha itu dilakukan baik secara daring menggunakan Facebook dan WhatsApp maupun kios secara luring.

Khusus untuk berdagang secara luring, dia berjualan panganan seperti gorengan dan puding di kantin sekolah.

"Perbedaannya berasa sekali, lumayan, naik dua kali lipat. Dulunya susah, sekarang lebih baik dari sebelum pandemi," tutur Halawiah.

Pendapatan yang dia hasilkan digunakannya untuk membantu keuangan keluarga, mendukung pendapatan dari sang suami yang bekerja menjadi penyalur kopra dari Kabupaten Kepulauan Selayar untuk dikirim ke Makassar.

Halawiah tidak berencana berhenti mengembangkan kapasitas diri. Saat ini, ia tengah mengumpulkan modal untuk membuka toko untuk menjual berbagai jajanan di Pingrang, yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Barat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemberdayaan Perempuan

Manfaat pelatihan dari Program Kartu Prakerja sejak 2020 sampai dengan akhir 2022 telah diterima sekitar 16,45 juta orang di seluruh Indonesia. Untuk tahun ini, 55 persen penerimanya adalah perempuan, menurut data survei Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Peserta Kartu Prakerja berasal dari wilayah paling barat di Aceh sampai dengan timur jauh di Papua, tersebar di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Pemberdayaan perempuan menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian mereka, mengingat partisipasi perempuan di pasar kerja masih berada di bawah laki-laki.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Februari 2022, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan berada di kisaran 54,2 persen. Jumlah itu jauh lebih rendah dari TPAK laki-laki yang mencapai 83,6 persen.

Tantangan lain adalah ketimpangan pendidikan dan kompetensi, dengan persentase angkatan kerja perempuan yang berpendidikan rendah lebih besar dibandingkan dengan laki-laki.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa kehadiran berbagai macam pelatihan online yang dimiliki ekosistem Kartu Prakerja mendukung perempuan untuk kembali ke pasar kerja salah satunya lewat wirausaha mandiri dari rumah.

Perempuan sebagai pilar rumah tangga, yang menjadi dasar dari pergerakan roda ekonomi negara, dapat diperkuat kompetensinya melalui berbagai pelatihan yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Tidak hanya menjadi mandiri, pelatihan dari Kartu Prakerja juga diharapkan mendorong perempuan-perempuan Indonesia untuk berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan melalui berbagai pengembangan usaha yang mereka lakukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.