Sukses

BPBD Malang Kirim Personel Bantu Korban Erupsi Semeru

Kecamatan Pronojiwo berbatasan langsung dengan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Malang, Kecamatan Ampelgading sempat hujan abu tipis pada saat erupsi Gunung Semeru.

Liputan6.com, Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengirimkan sejumlah personel untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru.

"Kami sudah mengirimkan personel ke wilayah terdampak bencana. Dari BPBD dan PMI Kabupaten Malang," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Selasa (6/12/2022).

Sadono menjelaskan, ada kurang lebih sebanyak 20 personel BPBD dan PMI Kabupaten Malang yang dikirimkan untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru. Seluruh personel itu, ditugaskan pada wilayah Kecamatan Pronojiwo Lumajang.

Kecamatan Pronojiwo berbatasan langsung dengan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Malang, Kecamatan Ampelgading sempat hujan abu tipis pada saat erupsi Gunung Semeru.

Namun, tidak ada kerusakan akibat hujan abu yang terjadi di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang tersebut.

Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di Jawa Timur, dilaporkan memuntahkan awan panas guguran pada Minggu (4/12) sejak pukul 02.46 WIB sejauh tujuh kilometer.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut telah dinaikkan dari Level 3, atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas sejak Minggu (4/12) pukul 12.00 WIB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Jarak Aman

PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.