Sukses

Kriminal Surabaya Sepekan: Terbongkarnya Jasad yang Dicor di Jember

Berikut sejumlah kasus kriminal yang diungkap pada pekan ini di Surabaya dan daerah di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Pada pekan ini, dua kasus menyita perhatian di Jawa Timur. Kasus pembunuhan dan ambruknya atap empat kelas di SDN Gentong, Pasuruan menyedot perhatian.

Mengawali pekan ini, masyarakat di Dusun Joruju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember dihebohkan dengan penemuan jasad di sebuah tempat di rumah salah satu warga. Anggota Polres Jember bersama Tim DVI membongkar lantai musala di desa tersebut, dan menemukan jasad yang diduga korban pembunuhan. Jasad tersebut merupakan korban pembunuhan bernama Sugiono atau Surono (51).

Pembongkaran tempat tersebut setelah ada laporan orang hilang sejak April 2019. Kemudian laporan pada 3 November 2019 itu ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Usai bongkar makam tersebut, aparat kepolisian mendalami kasus pembunuhan tersebut. Setelah pendalaman kasus itu, pihak kepolisian Jember pun menetapkan istri dan anak korban masing-masing berinisial BS (47) da BR (27) sebagai tersangka pembunuhan korban Sugiono alias Surono.

"Kedua tersangka melakukan pembunuhan secara berencana yang dilakukan pada akhir Maret 2019 dengan barang bukti sebuah linggis yang diduga digunakan untuk membunuh korban," ujar Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.

Selain kasus pembunuhan, ambruknya atap kelas di SDN Gentong, Pasuruan juga mencuri perhatian. Akibat ambruknya atap kelas di SDN Gentong, Pasuruan, Jawa Timur menelan dua korban jiwa yaitu satu guru dan murid.

Polda Jatim pun menerjunkan tim labfor untuk menyelidiki penyebab ambruknya atap SDN Gentong, Pasuruan. Kepolisian Daerah Jawa Timur pun menyebutkan insiden tersebut karena ada faktor kelalaian dan dugaan korupsi.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Frans Barung Mangera menuturkan, faktor tersebut didapat setelah tim laboratorium forensik menyelesaikan gelar perkara.

"Ada dua kasus yang ditemukan tim forensik dalam kasus tersebut. Pertama, soal kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan luka-luka dan kasus tindak pidana korupsi," ujar dia kepada wartawan, seperti mengutip Antara, Jumat, 8 November 2019.

Dugaan korupsi, kata dia, karena ditemukan banyak hal yang tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada. Hal itu seperti indikasi material yang tidak sesuai dan ada ketentuan daripada konstruksi yang tidak dilakukan oleh pihak pelaksana proyek.

Adapun kasus lainnya yang diungkap pada pekan ini mulai dari perkembangan kasus prostitusi melibatkan finalis putri pariwisata, kasus narkoba dan lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Polisi Bongkar Lantai Musala di Jember

1.Ada Muncikari Lain dalam Kasus Prostitusi Libatkan Publik Figur

Kapolisian Daerah Jawa Timur menyebut ada keterlibatan muncikari selain tersangka berinisial J dan S dalam kasus prostitusi yang melibatkan finalis Putri Pariwisata 2016 berinisial PA.

"Ini akan berkembang, muncikari ini berinisial D dan merupakan bosnya muncikari termasuk atasan muncikari S," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 4 November 2019.

Luki mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun Polda Jatim, muncikari D merupakan pemegang seluruh data penyedia jasa layanan prostitusi dari publik figur, dilansir dari Antara.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Polisi Bongkar Lantai Musala di Jember, Temukan Jasad Diduga Korban Pembunuhan

Anggota Polres Jember bersama Tim DVI Polda Jatim membongkar sebuah lantai musala di Dusun Joruju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Dari hasil kegiatan tersebut, polisi berhasil menemukan jasad yang diduga korban pembunuhan. 

"Berdasarkan laporan yang diterima dari Polres Jember, kegiatan tersebut langsung dihadiri Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, Kasat Reskrim AKP Jumbo Qontasson, unsur Muspika Kecamatan Ledokombo, Tim DVI Polda Jatim dan Tim Regident Polres Jember, anggota Polsek Ledokombo serta 30 Personel Pengamanan," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin, 4 November 2019.

Berdasarkan laporan Polisi Nomor: LP/K/85/XI/2019/JATIM/RES.JBR/SEK. LDO tanggal 3 November 2019. Pelapor diketahui bernama Misri alias Edi (50) seorang petani atau kepala dusun, alamat Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. 

Berita selengkapnya baca di sini

3.Usai Bongkar Makam, Polisi Dalami Kasus Dugaan Pembunuhan di Jember

Aparat kepolisian mengamankan istri dan anak korban pembunuhan yang dicor di bawah lantai musala di Desa Sumbersalak, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.

"Untuk penyelidikan lebih lanjut, kami telah mengamankan istri korban berinisial SN dan putranya BR di Mapolsek Ledokombo," kata Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo di Jember, demikian mengutip Antara, Senin, 4 November 2019.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjut dia, anak dan istri terduga korban pembunuhan itu saling tuduh sebagai pelaku pembunuhan Surono (51) yang dicor di lantai mushalla di rumahnya.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

Kasus Sindikan Penipuan

4.Polda Jatim Ungkap Ada 42 Nama dalam Prostitusi Online Bertarif Tinggi

Kasus prostitusi online yang dibongkar Tim Jatanras Reskrimum Polda Jatim, terus dikembangkan. Dari hasil pemeriksaan digital forensik telpon genggam milik mucikari SD, penyidik mendapati 100 nama talent atau koleksi. 42 nama di antaranya juga merupakan koleksi dari mucikari Vanessa Angel, yang juga mucikari SD.

Selain daftar nama talent, polisi juga menemukan ada pengiriman konten spesifikasi dari masing-masing talent, mulai dari tinggi badan, berat badan, warna kulit, Polisi juga mendapati tarif para talent dari Rp16 juta – Rp100 juta.

Berita selengkapnya baca di sini

5.Polrestabes Surabaya Amankan Sindikat Penipuan Menyamar Pengusaha Sawit

Empat pelaku penipuan dan pencurian lewat ATM, asal Sulawesi Selatan dibekuk aparat Polrestabes Surabaya. Modusnya, tersangka mengaku sebagai pengusaha kelapa sawit asal Brunei Darussalam, dan menawarkan kerja sama dengan sistem bagi hasil. Syaratnya, korban mau meminjamkan ATM-nya, sehingga pelaku dengan mudah menguras isi ATM korban.

Empat pelaku adalah NS (56), RZ (41),  YM (45), serta HN (35), keempatnya berasal dari Sulawesi Selatan, namun mengaku pengusaha kelapa sawit asal Brunei Darussalam. Mereka diringkus di sebuah tempat hiburan di Malang.

Modus para pelaku adalah mengajak korban yang sebelumnya diketahui mengambil uang di ATM. Para pelaku mengajak korban berbisnis kelapa sawit, dengan keuntungan bagi hasil. Pembicaraan pelaku dan korban ini, terekam kamera CCTV minimarket tersebut.

Berita selengkapnya baca di sini

6.Polda Jatim Terjunkan Tim Labfor Selidiki Penyebab Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Polda Jatim) terjunkan tim laboratorium forensik untuk menyelidiki  penyebab ambruknya SDN Gentong di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa, 5 November 2019.

"Polda Jawa Timur sudah memanggil laboratorium forensik dan sudah berangkat menuju ke Pasuruan Kota guna memeriksa konstruksi dan memeriksa keseluruhan dari pada bangunan-bangunan yang dikerjakan tahun 2017 itu," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. 

Barung mengatakan, atap sekolah yang ambruk diduga karena konstruksinya yang tidak sesuai prosedur. Polisi mendapat informasi, di bagian atas bangunan sekolah, genting hanya dilapisi dengan seng saja. 

"Nanti akan diputuskan setelah hasil yang namanya scientific identifikasi kita bekerja," ucap dia.

Berita selengkapnya baca di sini

7. Polda Jatim Ungkap Jaringan Malaysia, Sita Sabu 7 Kg

Jaringan sabu asal Malaysia yang dikendalikan kurir dan bandar asal Surabaya, dibongkar Ditreskoba Polda Jawa Timur. Polisi menyita 7 kilogram (kg) sabu, yang dimasukkan dalam kemasan teh China dan diselundupkan melalui jalur laut.

Bandar jaringan ini terpaksa ditembak mati karena nekad menabrak motor anggota, saat berupaya kabur. Ditreskoba Polda Jawa Timur, berhasil membongkar jaringan peredaran sabu asal Malaysia. Polisi mendapatkan barang bukti seberat tujuh kilogram.

Berita selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

8.Jambret Gagal Ambil Tas Mahasiswa di Rungkut Surabaya

Gagal merampas tas seorang mahasiswi, seorang pelaku perampasan di kawasan Rungkut Surabaya, babak belur dikeroyok massa. Beruntung nyawa pelaku terselamatkan, setelah polisi yang datang melerai warga yang marah, dan langsung mengamankannya ke Mapolsek Rungkut.

Dengan wajah babak belur, AS (29) hanya bisa pasrah ketika diamankan polisi di sebuah pos keamanan di Jalan Ir. Soekarno, kawasan Rungkut Surabaya. AS diamankan dari amuk massa, yang emosi dengan aksi perampasan tas yang dilakukannya.

Berita selengkapnya baca di sini

9. Polisi: Ada Dugaan Ketidaksesuaian Spesifikasi Konstruksi Atap Kelas Ambruk

Polisi menemukan ada dugaan ketidaksesuaian spesifikasi pada konstruksi bangunan SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur, yang atapnya ambruk hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia serta belasan siswa mengalami luka-luka.

"Tim Laboratorium Forensik memeriksa tiga poin utama penyebab ambruknya atap sekolah, yakni konstruksi bangunan, material bangunan dan apa yang terjadi saat itu," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Rabu, 6 November 2019, mengutip laman Antara.

Dari pemeriksaan tersebut, kata dia, tim telah mendapatkan data-data awal penyebab penyangga dari atap sekolah ambruk. "Misalnya, material yang seharusnya A, tetapi material yang dipakai B. Kemudian struktur bangunan yang seharusnya kokoh, tidak lapuk. Artinya bahwa dalam kondisi itu harusnya pemasangan-pemasangan tertentu lebih kokoh," ujar dia.

Berita selengkapnya baca di sini

10.Alasan Polda Jatim Tangani Kasus Ambruknya Atap Gedung SDN Gentong Pasuruan

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengambil alih kasus ambruknya atap SDN Gentong di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa pagi, yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 11 siswa lainnya mengalami luka-luka.

"Kami tidak menyepelekan Polresta (Pasuruan). Tetapi lebih proporsional lagi kalau Polda Jatim. Secara resmi mungkin nanti ditangani Polda Jatim," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda setempat di Surabaya, mengutip laman Antara, Selasa 5 November 2019.

Kendati mengambil alih penanganan kasus ambruknya atap sekolah tersebut, tetapi pihaknya tetap melibatkan Polresta Pasuruan. Perwira dengan tiga melati di pundak itu menyatakan dugaan sementara polisi ialah konstruksi bangunan yang tidak sesuai prosedur.

Berita selengkapnya baca di sini

11. Polisi Tetapkan Istri dan Anak Korban Tersangka Pembunuhan di Jember

Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal menetapkan istri dan anak korban masing-masing berinisial BS (47) dan BR (27) sebagai tersangka pembunuhan korban Sugiono alias Surono (51) yang jenazahnya disemen cor di bawah lantai musala rumahnya di Desa Sumbersalak, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Kedua tersangka melakukan pembunuhan secara berencana yang dilakukan pada akhir Maret 2019 dengan barang bukti sebuah linggis yang diduga digunakan untuk membunuh korban," katanya saat pers rilis di Mapolres Jember, Kamis, 7 November 2019, demikian mengutip Antara.

Dia menuturkan, korban Sugiono meninggal dunia karena kekerasan benda tumpul yakni korban dipukul dengan linggis di pipi dan rahang sebelah kiri hingga hancur, kemudian mengalami pendarahan hebat hingga sesak napas dan darah masuk ke pernapasan hingga korban meninggal dunia.

Berita selengkapnya baca di sini

12. Atap Sekolah Ambruk, Polisi Sebut Ada Faktor Lalai dan Korupsi

Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut insiden atap kelas SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur yang ambruk hingga menelan korban jiwa karena faktor kelalaian konstruksi bangunan gedung sekolah tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Frans Barung Mangera menuturkan, faktor tersebut didapat setelah tim laboratorium forensik menyelesaikan gelar perkara.

"Ada dua kasus yang ditemukan tim forensik dalam kasus tersebut. Pertama, soal kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan luka-luka dan kasus tindak pidana korupsi," ujar dia kepada wartawan, seperti mengutip Antara, Jumat, 8 November 2019.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.